Apa Itu Jargon? Penjelasan, Fungsi, Jenis, Asal Mula, Penggunaan dan Komunikasi

Posted on
Apa Itu Jargon?

Apa Itu Jargon?

Jargon adalah istilah atau kosakata khusus yang digunakan dalam komunitas atau profesi tertentu. Istilah ini sering kali sulit dimengerti oleh mereka yang tidak familiar dengan lingkungan atau konteks di mana istilah tersebut digunakan. Jargon digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan atau konsep dengan cepat di antara orang-orang yang memiliki pengetahuan atau latar belakang yang sama.

Jargon dapat muncul dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, hukum, kedokteran, olahraga, dan banyak lagi. Penggunaan jargon dapat memiliki beberapa tujuan:

  1. Efisiensi Komunikasi: Jargon memungkinkan anggota komunitas atau profesi untuk berkomunikasi dengan cepat dan efisien karena mereka dapat menggunakan istilah pendek yang merangkum konsep kompleks.
  2. Identifikasi Kelompok: Penggunaan jargon dapat membantu mengidentifikasi seseorang sebagai bagian dari suatu kelompok atau profesi. Orang luar mungkin merasa asing terhadap istilah-istilah ini.
  3. Penghindaran Miskomunikasi: Dalam konteks yang tepat, jargon dapat menghindari miskomunikasi karena anggota komunitas atau profesi memiliki pemahaman yang sama terhadap istilah-istilah tersebut.
  4. Peningkatan Profesionalisme: Penggunaan jargon dalam profesi tertentu dapat memberikan kesan profesionalisme dan pengetahuan mendalam kepada orang lain di dalam dan di luar bidang tersebut.

Namun, penggunaan jargon juga dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antarprofesi atau dengan orang yang tidak akrab dengan istilah-istilah tersebut. Terkadang, penggunaan berlebihan jargon dapat membuat komunikasi sulit dimengerti atau terkesan eksklusif.

Penting untuk menyesuaikan penggunaan jargon dengan audiens yang sedang diajak berkomunikasi. Jika berbicara dengan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang istilah-istilah khusus tersebut, penting untuk menjelaskan istilah-istilah tersebut secara sederhana untuk memastikan pemahaman yang baik.

Fungsi Jargon

Fungsi utama jargon dalam konteks komunikasi di antara ahli atau profesional adalah untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien dalam lingkungan kerja atau komunitas yang memiliki pengetahuan dan latar belakang yang serupa. Berikut adalah beberapa fungsi penting jargon dalam komunikasi di antara ahli:

  1. Komunikasi Cepat dan Efisien: Jargon memungkinkan ahli untuk berkomunikasi dengan cepat karena mereka dapat menggunakan istilah khusus yang merangkum konsep kompleks. Ini sangat berguna ketika ahli perlu berbicara tentang detail atau konsep teknis dalam waktu singkat.
  2. Penghindaran Redundansi: Dengan menggunakan istilah khusus, ahli dapat menghindari perluasan komunikasi dengan menjelaskan konsep berulang kali. Ini menghemat waktu dan usaha yang bisa terbuang sia-sia.
  3. Pemahaman yang Mendalam: Jargon memungkinkan ahli untuk berbicara tentang konsep yang lebih mendalam tanpa harus menjelaskan dasar-dasarnya terlebih dahulu. Ini memungkinkan diskusi yang lebih mendalam dan teknis.
  4. Pentingnya Detail: Dalam beberapa bidang, detail sangat penting. Penggunaan jargon memungkinkan ahli untuk berkomunikasi tentang detail-detail ini dengan tepat dan tanpa risiko kehilangan makna.
  5. Mengidentifikasi Profesionalisme: Penggunaan jargon di antara ahli dapat memberikan kesan bahwa komunikasi tersebut berlangsung di antara individu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang subjek tersebut, yang dapat meningkatkan citra profesional.
  6. Keanggotaan dalam Komunitas Profesional: Penggunaan jargon dapat menjadi cara untuk mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas atau profesi tertentu. Ini membantu dalam membangun ikatan antara ahli dalam komunitas yang sama.

Namun, ada juga potensi risiko dalam penggunaan jargon. Jika ahli berbicara dengan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang istilah-istilah khusus tersebut, komunikasi dapat menjadi sulit dimengerti. Oleh karena itu, penting bagi ahli untuk secara bijak mengadaptasi penggunaan jargon sesuai dengan audiens yang sedang diajak berkomunikasi, dan jika perlu, menjelaskan istilah-istilah tersebut secara lebih sederhana.

Jenis-jenis Jargon

Jargon dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan konteks penggunaannya. Beberapa jenis jargon meliputi:

  1. Jargon Teknis: Ini adalah istilah atau kosakata khusus yang digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau profesi teknis lainnya. Contohnya termasuk istilah medis dalam kedokteran, kode dalam pemrograman komputer, atau istilah matematika dalam ilmu pengetahuan alam.
  2. Jargon Sosial: Ini adalah istilah khusus yang digunakan dalam komunitas atau kelompok sosial tertentu. Misalnya, kelompok remaja mungkin memiliki jargon khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok itu, seperti “squad” atau “bestie”.
  3. Jargon Bisnis: Dalam lingkungan bisnis, istilah khusus sering digunakan untuk menggambarkan konsep atau praktik bisnis tertentu. Contohnya adalah istilah-istilah dalam akuntansi, manajemen, dan pemasaran.
  4. Jargon Hukum: Dalam lingkungan hukum, ada istilah-istilah khusus yang digunakan untuk mengacu pada konsep hukum tertentu. Ini dapat termasuk istilah dalam kontrak, peraturan, atau prosedur hukum.
  5. Jargon Olahraga: Dunia olahraga juga memiliki istilah-istilah khusus yang digunakan untuk menggambarkan posisi, strategi, atau aturan dalam berbagai olahraga.
  6. Jargon Seni dan Hiburan: Dalam dunia seni dan hiburan, istilah khusus sering digunakan untuk menggambarkan teknik, aliran, atau aspek teknis dalam seni visual, musik, teater, dan industri hiburan lainnya.
  7. Jargon Akademis: Dalam dunia akademis, ada istilah-istilah khusus yang digunakan dalam disiplin ilmu tertentu. Ini dapat mencakup istilah-istilah dalam filsafat, sains sosial, atau ilmu alam.
  8. Jargon Militer: Dalam konteks militer, ada istilah-istilah khusus yang digunakan untuk menggambarkan taktik, strategi, dan peralatan militer.
  9. Jargon Teknologi Informasi: Bidang teknologi informasi memiliki istilah-istilah teknis yang khusus digunakan untuk menggambarkan perangkat lunak, perangkat keras, dan konsep teknis lainnya.
  10. Jargon Kuliner: Dalam industri kuliner, ada istilah-istilah khusus yang digunakan untuk menggambarkan teknik masak, bahan makanan, dan jenis hidangan.

Penting untuk diingat bahwa sementara penggunaan jargon dapat berguna dalam komunikasi di dalam kelompok atau komunitas tertentu, dalam komunikasi dengan orang yang tidak akrab dengan istilah-istilah tersebut, penting untuk menjelaskan atau menghindari penggunaan jargon secara berlebihan agar pesan tetap dapat dipahami.

Asal Mula Jargon

Asal mula jargon bisa berasal dari beberapa faktor dan proses perkembangan dalam kelompok-kelompok khusus. Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan jargon:

  1. Efisiensi Komunikasi: Ketika kelompok-kelompok khusus terlibat dalam aktivitas atau bidang yang kompleks, efisiensi komunikasi menjadi kunci. Jargon berkembang sebagai cara untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat di antara anggota kelompok yang memiliki pengetahuan dan latar belakang yang serupa.
  2. Konteks Khusus: Setiap kelompok memiliki kebutuhan komunikasi yang spesifik tergantung pada aktivitas, tugas, atau lingkungan mereka. Jargon muncul untuk memenuhi kebutuhan ini, menggambarkan konsep dan ide yang sering muncul dalam konteks mereka.
  3. Identitas Kelompok: Pengembangan jargon dapat menjadi cara untuk mengidentifikasi diri sebagai bagian dari kelompok tertentu. Istilah-istilah khusus ini bisa menjadi ciri khas yang membedakan kelompok tersebut dari yang lain.
  4. Pembentukan Norma: Kelompok-kelompok khusus sering memiliki norma dan nilai-nilai yang berbeda dari kelompok lain. Penggunaan jargon dapat menciptakan semacam batasan budaya antara kelompok-kelompok ini.
  5. Mengatasi Batasan Linguistik: Dalam beberapa kasus, kelompok-kelompok mungkin memiliki konsep atau ide yang sulit dijelaskan dengan kata-kata umum dalam bahasa umum. Jargon bisa berkembang untuk mengatasi batasan ini dan mengizinkan anggota kelompok untuk berbicara tentang ide-ide ini secara lebih spesifik.
  6. Inovasi dan Perkembangan: Jargon dapat berkembang seiring dengan inovasi dan perkembangan dalam bidang tertentu. Sebagai konsep baru dan teknologi muncul, istilah-istilah baru diperkenalkan untuk menggambarkan hal-hal ini dengan tepat.
  7. Sistem Sosial dan Hierarki: Dalam kelompok-kelompok yang memiliki hierarki dan tingkatan, jargon mungkin digunakan untuk menunjukkan kedalaman pengetahuan atau tingkat pengalaman seseorang dalam kelompok tersebut.
  8. Komitmen terhadap Profesi atau Aktivitas: Penggunaan jargon dapat mencerminkan komitmen anggota kelompok terhadap profesi atau aktivitas tertentu. Semakin akrab seseorang dengan jargon, semakin terlihatlah kedalaman keterlibatannya.

Pada dasarnya, jargon adalah hasil dari adaptasi bahasa untuk memenuhi kebutuhan komunikasi spesifik dalam konteks kelompok tertentu. Ini adalah contoh bagaimana bahasa adalah alat yang hidup dan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan budaya manusia.

Penggunaan Jargon dalam Media

Penggunaan jargon dalam media dapat memiliki efek yang kompleks pada pemahaman publik tergantung pada konteks dan cara penggunaannya. Berikut adalah beberapa efek yang bisa terjadi:

  1. Keterbatasan Pemahaman: Jargon, terutama jika digunakan dalam media yang ditujukan untuk khalayak umum, dapat menyebabkan keterbatasan pemahaman. Orang yang tidak terbiasa dengan istilah-istilah khusus ini mungkin merasa kebingungan dan sulit memahami pesan atau informasi yang disampaikan.
  2. Pentingnya Konteks: Jargon seringkali memiliki makna spesifik dalam konteks tertentu. Jika media menggunakan jargon tanpa memberikan konteks yang cukup, hal ini dapat mengakibatkan kesalahpahaman atau interpretasi yang salah oleh publik.
  3. Ketidakpercayaan: Penggunaan jargon dalam media dapat membuat publik merasa diabaikan atau dianggap tidak cerdas jika mereka tidak memahami istilah-istilah tersebut. Ini dapat merusak hubungan antara media dan publik, serta merendahkan nilai informatif konten.
  4. Isolasi Kelompok: Penggunaan jargon dalam media dapat menyebabkan isolasi dari mereka yang tidak termasuk dalam kelompok tertentu. Ini dapat menciptakan kesan eksklusifitas dan merugikan tujuan menyampaikan informasi kepada khalayak yang lebih luas.
  5. Kekacauan Komunikasi: Jika media menggunakan jargon yang tidak umum dalam upaya untuk terlihat keren atau teknis, ini dapat menyebabkan kekacauan dalam komunikasi. Pesan yang seharusnya sederhana menjadi sulit dimengerti.
  6. Konten Tidak Relevan: Jika media menggunakan jargon yang sangat teknis atau spesifik, konten tersebut mungkin tidak relevan atau tidak menarik bagi publik yang lebih umum. Hal ini dapat mengurangi dampak dan efektivitas pesan yang disampaikan.
  7. Dampak Positif: Namun, dalam beberapa konteks, penggunaan jargon yang tepat dapat memberikan dampak positif. Dalam media yang ditujukan untuk audiens yang memiliki pengetahuan khusus, penggunaan jargon dapat meningkatkan kedalaman dan kualitas informasi yang disampaikan.

Penting bagi media untuk mempertimbangkan audiens yang dituju dan tujuan komunikasi ketika menggunakan jargon. Jika tujuan adalah untuk menyampaikan informasi kepada publik umum, penting untuk menghindari penggunaan jargon yang berlebihan atau memberikan penjelasan yang jelas ketika istilah khusus digunakan. Jika audiens adalah ahli atau profesional dalam bidang tertentu, penggunaan jargon yang tepat dan akurat dapat meningkatkan kualitas konten.

Mengatasi Jargon Yang Berlebihan

Mengatasi penggunaan jargon yang berlebihan atau tidak relevan adalah kunci untuk menjaga komunikasi yang jelas dan terbuka, terutama ketika berinteraksi dengan publik yang lebih luas. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan komunikasi yang efektif:

  1. Ketahui Audiens Anda: Pahami siapa yang akan menerima pesan Anda. Jika Anda berbicara kepada audiens umum atau non-ahli, hindari penggunaan jargon yang mungkin sulit dipahami oleh mereka.
  2. Sederhanakan Bahasa: Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh mayoritas orang. Hindari istilah teknis atau khusus yang mungkin tidak dikenal oleh audiens Anda.
  3. Berikan Konteks: Jika Anda harus menggunakan istilah khusus, pastikan untuk memberikan konteks yang cukup agar audiens dapat memahaminya. Jelaskan istilah atau konsep tersebut dengan bahasa yang lebih sederhana.
  4. Periksa Kembali Tujuan: Pertimbangkan tujuan Anda dalam berkomunikasi. Apakah Anda ingin mengesankan dengan penggunaan jargon atau ingin menyampaikan pesan dengan jelas? Fokus pada tujuan komunikasi yang sesuai dengan audiens Anda.
  5. Gunakan Analogi atau Ilustrasi: Gunakan analogi atau ilustrasi yang lebih umum untuk menjelaskan konsep yang kompleks. Ini dapat membantu audiens untuk mengaitkan konsep dengan sesuatu yang lebih familiar.
  6. Jangan Ragukan Pertanyaan: Jika Anda berbicara di depan umum, jangan ragu untuk menerima dan menjawab pertanyaan. Jika ada anggota audiens yang bingung atau ingin penjelasan lebih lanjut, bersedia memberikan klarifikasi.
  7. Terbuka Terhadap Umpan Balik: Terimalah umpan balik dari audiens Anda. Jika ada umpan balik yang mengindikasikan penggunaan jargon yang mengganggu pemahaman, gunakan umpan balik tersebut untuk memperbaiki komunikasi Anda di masa mendatang.
  8. Gunakan Pratinjau: Sebelum menyampaikan informasi secara luas, uji pesan Anda pada beberapa individu terlebih dahulu untuk melihat apakah mereka memahami dengan benar. Ini dapat membantu Anda menyesuaikan pesan Anda sebelum mengkomunikasikannya kepada audiens yang lebih luas.
  9. Fokus pada Esensi: Saat berkomunikasi, fokuslah pada inti pesan. Jangan terjebak dalam penggunaan jargon yang tidak penting dan hanya akan membingungkan audiens.
  10. Gunakan Jargon dengan Bijak: Jika Anda berkomunikasi dengan sesama ahli atau profesional dalam bidang tertentu, gunakan jargon dengan bijak, tetapi tetap pastikan bahwa semua anggota kelompok memahami istilah tersebut.

Komunikasi yang jelas dan terbuka penting untuk memastikan informasi disampaikan dengan efektif dan pemahaman yang baik. Ini juga membantu membangun hubungan yang kuat antara komunikator dan audiens.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *